Manusia dan Kemanusiaan (Sebuah Refleksi)
Oleh Rini Hillary Sianturi Mahsiswa Fakultas Psikologi UHAMKA
ada 3-6 Desember 2020, PC IMM Jakarta Selatan Darul Arqam Madya virtual. Kali ini DAM virtual Jakarta Selatan mengangkat tema “Paradigma Islam Transformatif dalam Bingkai Itjihad Kemanusian”. Tidak hanya penyampaian materi, Darul Arqam Madya ini terdapat ruang diskusi lainnya yang dilakukan para instruktur dalam sesi Focus Group Discussion (FGD).
Dalam pelaksanaannya adapun materi yang diberikan kepada peserta, yang di sampaikan oleh beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya seperti, Ari Susanto, Azrohal Hasan, M.Hum, Ahmad Said Matondang, M. Dwifajri, S.Sos.I, M.Pd.I, Amirullah, M.A, Abdul Halim Sani, Alfian, M. Solihin S, S.H., MH. Tentunya dalam berdiskusi peserta diberikan pengetahuan baru, pandangan serta pemikiran transformatif dalam memecahkan segala permasalahan kemanusiaan.
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari. Tidak hanya penyampaian materi yang dilakukan dalam kegiatan Darul Arqam Madya ini, namun terdapat ruang diskusi lainnya yang dilakukan para instruktur dalam sesi Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan DAM ini dipimpin langsung oleh Master Of Training (MOT) yaitu IMMawan Bayujati Prakoso.
Kegiatan DAM yang bertema “Paradigma Islam Transformatif dalam Bingkai Itjihad Kemanusian” pada saya akan membahas tentang menumbuhkan rasa kemanusiaan. Alquran menempuh berbagai cara guna mengantar manusia kepada kesempurnaan kemanusiaannya antara lain dengan mengemukakan kisah faktual atau simbolik.
Kitab suci Alquran tidak segan mengisahkan “kelemahan manusiawi”, namun itu digambarkannya dengan kalimat indah lagi sopan tanpa mengundang tepuk tangan, atau membangkitkan potensi negatif, tetapi untuk menggaris bawahi akibat buruk kelemahan itu, atau menggambarkan saat kesadaran manusia menghadapi godaan nafsu dan setan.
Keberadaan manusia sebagai salah satu mahkluk ciptaan Tuhan di muka bumi ini mempunyai peranan penting dalam menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini. Allah SWT tidak hanya mengatur tentang kehidupan yang berkaitan dengan ibadah kepada Tuhan, tetapi Allah juga mengatur bagaimana manusia menjalankan perannya diatas muka bumi ini sebagai khalifah yang bertujuan untuk dapat keselamatan dunia dan akhirat. Pada dasarnya mannusia memiliki kecenderungan sifat seperti :
• Bersifat dzholim dan bodoh tertera pada QS Al-Ahzab 3;72
• Cinta akan harta dan Bakhil tertera pada QS Al-Fajar 89;20
• Dalam keadaan sulit sering mengeluh dan saat keadaan Bahagia berlaku atau bersifat sombong tertera pada QS Fushilat 41;51
• Suka melampaui batas QS Al-Alaq 96 ;6
• Sulit mengucapkan terima kasih QS Al-Adiyat 100:6
Oleh sebab itu, kita sebagai manusia yang diutus Allah sebagai khalifah di bumi harus lah selalu melakukan perintahnya dan menjauhi larangannya. Seperti dalam Al-Quran terdapat bahwa mencegah orang-orang untuk melakukan bencana di atas muka bumi dengan cara-cara dekadensi atau kemerosotan. Kegiatan ini menuntuk kami sebagai peserta untuk berpikir kritis, peka terhadap keadaan dan menuntuk untuk pentingnya rasa kemanusiaan itu.
Saya merasa bahwa saya harus sadar, manusia butuh orang lain dan di sini saya dituntut apa manfaat saya sebagai manusia di atas muka bumi ini, setidaknya saya harus bisa bermanfaat bagi masyarakat bisa menyelesaikan problematika yang tersebar di sekitar masyarakat. Saya merasa bangga saya bisa mengikuti DAM 2020 ini selama empat hari, meskipun saya harus merelakan kuota, waktu tidur, dan waktu bersantai.
Namun, di sini saya dapat pengalaman yang luar biasa, meskipun DAM 2020 dilaksanakan secara online. Materi yang disampaika oleh narasaumber membuat saya tergerak untuk terus menuntut ilmu, berdiskusi untuk mengubah pola pikir, dan di sini saya dibentuk menjadi orang yang lebih dewasa. Kita sebagai manusia haruslah punya rasa empati atau rasa kemanusiaan karna pada dasarnya kita saling membutuhkan juga kita sebagai manusia harus bermanfaat.
Sumber : https://madrasahdigital.co/gaya-hidup/manusia-dan-kemanusiaan-sebuah-refleksi/